Mampu mengidentifikasi ciri-ciri Hewan Penular Rabies (HPR) adalah kemampuan vital bagi siapa pun yang tinggal di daerah endemis. Kewaspadaan ini tidak hanya berlaku untuk hewan liar, tetapi juga untuk hewan peliharaan kita sendiri yang mungkin terinfeksi tanpa disadari. Gejala rabies pada hewan menunjukkan kerusakan parah pada sistem saraf pusat, dan biasanya terbagi menjadi dua bentuk yang sangat berbeda, namun keduanya sama-sama mematikan.
Hubungi Apotek ASLI BSD
Pesan obat dan alat kesehatan yang lengkap hanya semudah klik chat WhatsApp dari apotek terdekat di area BSD dan Gading Serpong. Gratis Ongkir untuk area tertentu dan pembayaran mudah bisa dengan QR atau Card
Bentuk Ganas (Furious Rabies): Tipe yang Paling Dikenal
Bentuk ini adalah yang paling sering dihubungkan dengan sebutan "anjing gila" dan merupakan manifestasi klasik dari rabies. Hewan mengalami hiper-eksitasi (rangsangan berlebihan) dan menunjukkan keganasan yang ekstrem.
Perubahan Temperamen Drastis: Hewan yang biasanya jinak tiba-tiba menjadi sangat agresif, mudah marah, dan menyerang tanpa sebab yang jelas. Hewan yang biasanya pendiam bisa menjadi aktif dan gelisah.
Menggigit Segala Sesuatu: Hewan akan menyerang dan menggigit apa saja: manusia, hewan lain, bahkan benda mati seperti batu, kayu, atau kandang. Mereka akan menggigit dengan intensitas yang tinggi dan tidak berhenti.
Hipersalivasi dan Mulut Berbusa: Produksi air liur meningkat drastis, dan karena otot-otot tenggorokan lumpuh, hewan tidak mampu menelan air liurnya. Hal ini menyebabkan air liur menetes atau tampak berbusa di sekitar mulut.
Hidrofobia (Takut Air): Hewan mungkin menolak atau menghindari minum air, bukan karena takut, melainkan karena rasa sakit atau kejang saat mencoba menelan.
Suara Berubah (Serak atau Melolong): Kerusakan pada saraf pita suara menyebabkan suara anjing berubah menjadi serak, melolong panjang, atau menyalak dengan nada yang tidak normal.
Bentuk Tenang (Dumb/Paralytic Rabies): Tipe yang Menipu
Bentuk ini jauh lebih berbahaya karena kurangnya keganasan membuat orang tidak waspada. Hewan terlihat hanya sakit atau depresi.
Lumpuh Progresif: Ini adalah ciri utama. Kelumpuhan biasanya dimulai dari rahang bawah (sehingga rahang tampak tergantung dan mulut terbuka) atau dari kaki belakang.
Mulut Terbuka dan Air Liur Menetes: Karena rahang bawah lumpuh, hewan tidak bisa menutup mulut. Air liur akan menetes keluar tanpa busa yang dramatis, membuat orang berpikir hewan tersedak atau memiliki benda asing di tenggorokannya. Ini adalah kesalahan fatal! Upaya untuk memeriksa tenggorokan hewan justru akan meningkatkan risiko pajanan.
Lesu dan Menyendiri: Hewan menjadi tidak responsif, depresi, lesu, dan mencari tempat gelap atau tersembunyi.
Hilang Nafsu Makan dan Minum: Meskipun tidak menunjukkan hidrofobia, hewan akan menolak makan dan minum karena kesulitan menelan.
Tahap Prodromal (Awal)
Sebelum gejala ganas atau tenang muncul, ada fase awal yang mirip flu, berlangsung 2-3 hari.
Perubahan Halus: Hewan mungkin menunjukkan perubahan tingkah laku yang halus, seperti lebih manja atau lebih cemas dari biasanya.
Luka Gigitan Gatal: Hewan sering menjilat atau menggaruk area gigitan awal (jika ada) karena merasa gatal atau nyeri di lokasi tersebut.
JANGAN LAKUKAN INI
Jika Anda melihat salah satu ciri di atas pada hewan (terutama anjing, kucing, atau kera):
JANGAN DEKATI: Jaga jarak aman dan jangan coba memegang atau menenangkannya, meskipun itu adalah hewan peliharaan Anda sendiri yang sakit.
JANGAN COBA MEMERIKSA MULUT: Jangan pernah memasukkan tangan untuk mencoba menghilangkan "benda asing" dari tenggorokannya, karena itu adalah momen virus rabies menular melalui air liur dan gigitan.
SEGERA LAPOR: Segera hubungi Dinas Peternakan atau petugas kesehatan hewan setempat.
Dengan mengenali gejala-gejala ini, Anda telah mengambil langkah pertama untuk melindungi diri dan komunitas Anda. Jangan ambil risiko! Hewan yang menunjukkan ciri-ciri ini adalah bom waktu virus mematikan