Skip ke Konten

Nyawa di Tangan Anda : 4 Detik Krusial yang Menentukan Hidup Mati Korban Gigitan Hewan Rabies

Protokol penanganan ini dikenal sebagai Post-Exposure Prophylaxis (PEP), dan harus dimulai segera setelah gigitan. Tidak ada waktu untuk menunggu atau coba-coba pengobatan tradisional.
14 Oktober 2025 oleh
Nyawa di Tangan Anda : 4 Detik Krusial yang Menentukan Hidup Mati Korban Gigitan Hewan Rabies
Apotek ASLI BSD

Saat gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) terjadi, setiap detik sangat berharga. Penanganan pertama yang cepat dan tepat, diikuti dengan pengobatan di fasilitas kesehatan, adalah satu-satunya cara untuk mencegah infeksi virus rabies yang fatal.

Langkah I: Penanganan Pertama (Di Rumah atau Lokasi Kejadian)

Penanganan ini adalah langkah penyelamat hidup yang harus dilakukan dalam hitungan detik setelah gigitan, bahkan sebelum pergi ke rumah sakit.

Hubungi Apotek ASLI BSD

Pesan obat dan alat kesehatan yang lengkap hanya semudah klik chat WhatsApp dari apotek terdekat di area BSD dan Gading Serpong. Gratis Ongkir untuk area tertentu dan pembayaran mudah bisa dengan QR atau Card

WA Chat Apotek

  1. CUCILAH LUKA 15 MENIT NONSTOP!

    • Apa yang dilakukan: Segera cuci luka gigitan atau cakaran dengan air mengalir dan sabun atau deterjen selama minimal 15 menit tanpa henti.

    • Mengapa 15 Menit? Tindakan ini sangat penting. Air dan sabun bekerja sebagai agen fisik dan kimia untuk membunuh dan meluruhkan virus rabies yang ada di sekitar luka. Ini adalah pertolongan pertama yang paling efektif.

  2. Berikan Antiseptik: Setelah dicuci bersih, oleskan cairan antiseptik seperti Povidone Iodine, Alkohol 70%, atau zat antiseptik lain pada luka untuk membunuh virus yang tersisa.

  3. Jangan Dijahit: Secara umum, luka gigitan HPR tidak boleh langsung dijahit karena tindakan menjahit dapat mendorong virus masuk lebih dalam ke jaringan saraf. Jika penjahitan benar-benar diperlukan (misalnya luka sangat lebar), harus dilakukan setelah SAR diinjeksikan, dan jahitannya harus renggang.

Langkah II: Penanganan Medis (Di Fasilitas Kesehatan)

Setelah penanganan pertama, korban harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat (Puskesmas atau Rumah Sakit yang menyediakan Rabies Center).

  1. Evaluasi Luka dan Pemberian VAR/SAR: Dokter akan mengevaluasi derajat luka gigitan:

    • Luka Derajat I: Jilatan pada kulit utuh atau sentuhan. Penanganan: Cukup cuci luka. Tidak perlu VAR/SAR, kecuali ada riwayat pajanan lain.

    • Luka Derajat II: Gigitan/cakaran dangkal pada kulit, tidak berdarah, atau lecet. Penanganan: Wajib diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

    • Luka Derajat III: Gigitan/cakaran dalam, berdarah, atau luka di area berisiko tinggi (wajah, leher, jari tangan/kaki, genital). Penanganan: Wajib diberikan VAR dan Serum Anti Rabies (SAR).

  2. Pemberian VAR (Vaksin Anti Rabies):

    • VAR diberikan dengan jadwal standar (seri 4 dosis) pada Hari 0, Hari 3, Hari 7, dan Hari 14. Jadwal ini harus dipatuhi untuk menjamin kekebalan terbentuk sempurna.

    • VAR merangsang tubuh membentuk antibodi aktif.

  3. Pemberian SAR (Serum Anti Rabies):

    • SAR adalah antibodi siap pakai yang memberikan kekebalan pasif langsung.

    • SAR diberikan pada hari yang sama dengan dosis VAR pertama (Hari 0) untuk luka Derajat III.

    • Sebanyak mungkin dosis SAR harus disuntikkan ke dalam dan di sekitar luka gigitan untuk menetralisir virus secara lokal sebelum ia menyebar.

Langkah III: Observasi Lanjutan

  1. Observasi Hewan Penggigit: Lakukan karantina dan observasi hewan penggigit selama 10–14 hari.

    • Jika hewan tetap sehat setelah 14 hari, pemberian VAR dapat dihentikan (konsultasikan dengan dokter).

    • Jika hewan mati atau terbukti rabies, lanjutkan pemberian VAR sesuai jadwal hingga tuntas.

Kesimpulan: Jangan tertipu oleh ukuran luka. Luka kecil pun bisa membawa virus mematikan. Protokol cuci luka 15 menit, diikuti dengan kunjungan secepatnya ke Rabies Center untuk VAR dan SAR (jika perlu), adalah satu-satunya strategi yang dapat menyelamatkan nyawa korban gigitan rabies.